kubet indonesia – George Foreman: Dari Duel Historis Lawan Ali, Jadi Pendeta, hingga Rekor Juara Dunia Tertua


Wasit Joe Cortez (kanan) mengangkat lengan George Foreman setelah Foreman menjatuhkan Michael Moorer di ronde kesepuluh daalam pertarungan gelar kelas berat IBF/WBA pada 5 November 1994 di Las Vegas, Nevada. Mantan juara tinju kelas berat George Foreman, yang bertarung dalam pertempuran ikonik dengan Muhammad Ali sebelum kemudian merebut kembali gelar tersebut dua dekade kemudian, meninggal pada 21 Maret pada usia 76 tahun. (Photo by JOHN GURZINSKI / AFP)

Lihat Foto

George Foreman meninggal dunia pada usia 76 tahun. Ia dikenal karena duel ikonis melawan Muhammad Ali dan rekornya sebagai juara dunia tinju kelas berat tertua.

“Dengan duka mendalam, kami mengumumkan kepergian George Edward Foreman Sr yang kami cintai.”

“Ia meninggal dengan damai pada 21 Maret 2025, dikelilingi oleh orang-orang terkasih.”

“Kami berterima kasih atas curahan kasih sayang dan doa, serta meminta privasi untuk mengenang kehidupan luar biasa dari pria yang sangat kami cintai,” demikian pernyataan keluarga Foreman di Instagram.

Kepergian Foreman tentu meninggalkan lubang besar di dunia tinju. Ia adalah seorang legenda.

George Foreman lahir di Texas pada 10 Januari 1949. Ia tumbuh besar di Houston dalam kondisi keluarga yang sulit.

Sang ayah mengalami kecanduan alkohol dan tak bisa memberikan perhatian ideal untuk George Foreman.

Foreman lantas baru mengetahui bahwa J. D. Foreman, ternyata bukan ayah kandungnya. Informasi itu baru diketahuinya setelah memenangkan gelar juara dunia kelas berat.

Ayah kandung Foreman, yang merupakan seorang veteran Perang Dunia II, kemudian menghubunginya.

Sejak berusia muda, George Foreman telah dibekali postur yang kokoh. Pada usia 13 tahun, Foreman telah memiliki tinggi 6 kaki plus 2 inci dan berat 200 pon.

George Foreman keluar dari sekolah pada usia 16 dan mulai menekuni tinju, setelah sempat terjerumus dalam dunia kriminal. 

“Saya mencoba tinju hanya untuk menunjukkan kepada teman-teman bahwa saya tidak takut,” kata Foreman dilansir dari AFP.

Karier George Foreman di dunia tinju melesat cepat. Pada Olimpiade Meksiko 1968, dalam usia 19 tahun Foreman sukses meraih emas di kategori kelas berat super.

“Tapi satu tahun dan 25 pertarungan kemudian, saya sudah meraih medali emas Olimpiade,” soal lesatan kariernya sebagai petinju.

Berbekal postur menjulang mencapai 193 cm, George Foreman yang mengusung julukan “Big George” membuat petinju lain di era itu tampak kecil.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *